Walau Joe Biden Menang, Hubungan AS-Jerman Tak Akan Seindah Dulu




ONESECONDNews.COM, Hubungan Jerman dan Amerika Serikat (AS) sudah mencapai titik terendah sejak Perang Dunia II. Penarikan pasukan AS dari Jerman menjadi hantaman luar biasa bagi manisnya hubungan dua sahabat lama. 

Banyaknya perbedaan pandangan antara Jerman dan AS tampaknya sudah tidak bisa ditoleransi satu sama lain walaupun jika Presiden Donald Trump dikalahkan oleh Joe Biden dari Partai Demokrat dalam pemilihan umum November nanti. 

Begitu kiranya yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas baru-baru ini seperti dikutip Anadolu Agency Rabu (12/8). 

"Setiap orang yang berpikir segala sesuatu dalam kemitraan trans-Atlantik akan seperti dulu dengan presiden Demokrat meremehkan perubahan struktural," ujar Maas. 

“Hubungan Trans-Atlantik sangat penting, dan kami bekerja untuk memastikan hubungan tersebut memiliki masa depan. Tapi dengan cara mereka (AS) sekarang, mereka tidak lagi memenuhi tuntutan kedua belah pihak,”tambahnya.

Dalam pernyataannya, Maas secara tidak sengaja mengakui persahabatan antara Jerman dan AS selama berdekade-dekade menjadi "rumit" ketika Trump menjabat sebagai presiden. 

Penarikan pasukan AS di Jerman seakan-akan menghancurkan jembatan trans-Atlantik yang dianggap kokoh. 

Terlepas dari itu semua, media Jerman Der Spiegelmenulis, ketegangan antara Jerman dan AS bukan hanya dipengaruhi oleh kepentingan dan politik semata, namun juga hubungan antara Trump dan Kanselir Angela Merkel yang tegang. 

Merkel diketahui rajin melakukan kontak dengan mantan Presiden Barack Obama, bahkan sepekan sekali, ketika ia menjabat. Tetapi, setelah Trump memengkan pemilihan, komunikasi di antara keduanya cukup minim. 

"Panggilan telepon secara spontan bukan bagian dari hubungan mereka," tulis media tersebut mengutip seorang diplomat AS yang enggan disebut namanya. 

Dari laporan tersebut juga diungkap, ketika Merkel dan Trump bertemu, jarang mereka melakukan perbincangan. 

Bahkan, hingga saat ini Trump belum pernah melakukan kunjungan resmi ke Berlin selama hampir empat tahun menjabat. 

Buruknya hubungan Berlin dan Washington juga dipengaruhi dengan sikap Dutabesar AS untuk Jerman, Richard Grenell yang kerap agresif dan mencari sensasi. 

Tak jarang Grenell menggunakan nada tidak diplomatis pada isu-isu seperti belanja militer Jerman, surplus perdagangan Berlin, hingga kerja sama energi pada proyek gas Nord Stream II antara Jerman dan Rusia. 

Direktur pelaksana Atlantik-Bruecke, David Deissner, mengatakan dia sadar bahwa hubungan antara AS dan Jerman telah mencapai titik terendah dari periode pasca-perang. Walau begitu, keduanya tidak akan jatuh dalam "kerinduan nostalgia masa lalu". 


أحدث أقدم