Panti pijat Plus Plus di Kembangan dikeluhkan Warga pihak berwenang diharapkan Tutup lokasi itu
ONESECONDNews.COM, JAKARTA - Maraknya Prostitusi berkedok panti pijat di Jalan Kembangan Selatan RT 007 RW 001 Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat dikeluhkan warga sekitar.
Iwan warga sekitar mengatakan, keberadaan panti pijat di jalan Kembangan Selatan sangat meresahkan, karena wilayah tersebut menurutnya masih seperti kampung.
"Disini kan masih seperti kampung mas, jadi ga elok kalau ada panti pijat di daerah sini, apalagi disini banyak sekolahan," kata Iwan ke nasionalnews.id, Rabu (8/7/2020).
Dirinya juga menjelaskan, lingkungan tersebut masih banyak sekolahan dan kadang terlihat karyawan panti pijat tersebut sering keluar dengan memakai pakaian yang minim.
"Harusnya di wilayahnya seperti ini keberadaan panti pijat ditiadakan, karena sangat menggangu lingkungan, terutama dampaknya ke anak-anak," jelasnya.
Anggi salah satu karyawan panti pijit Wijaya Mustika saat didatangi Nasionalnews.id mengatakan, untuk ML harganya Rp 300.000, karena untuk bayar kamar Rp 125.000. Pihaknya juga melayani Tree Some (Cewe dua laki-laki satu) dengan tarif Rp 600.000.
"Untuk ML harga Rp 300.000 sedangkan kalau tree some RP 600.000," ucapnya.
Sementara Wakil ketua RW dan RT setempat belum bisa dikonfirmasi, karena sedang tidak ada dirumah.(B,T10)
ONESECONDNews.COM, JAKARTA - Maraknya Prostitusi berkedok panti pijat di Jalan Kembangan Selatan RT 007 RW 001 Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat dikeluhkan warga sekitar.
Iwan warga sekitar mengatakan, keberadaan panti pijat di jalan Kembangan Selatan sangat meresahkan, karena wilayah tersebut menurutnya masih seperti kampung.
"Disini kan masih seperti kampung mas, jadi ga elok kalau ada panti pijat di daerah sini, apalagi disini banyak sekolahan," kata Iwan ke nasionalnews.id, Rabu (8/7/2020).
Dirinya juga menjelaskan, lingkungan tersebut masih banyak sekolahan dan kadang terlihat karyawan panti pijat tersebut sering keluar dengan memakai pakaian yang minim.
"Harusnya di wilayahnya seperti ini keberadaan panti pijat ditiadakan, karena sangat menggangu lingkungan, terutama dampaknya ke anak-anak," jelasnya.
Anggi salah satu karyawan panti pijit Wijaya Mustika saat didatangi Nasionalnews.id mengatakan, untuk ML harganya Rp 300.000, karena untuk bayar kamar Rp 125.000. Pihaknya juga melayani Tree Some (Cewe dua laki-laki satu) dengan tarif Rp 600.000.
"Untuk ML harga Rp 300.000 sedangkan kalau tree some RP 600.000," ucapnya.
Sementara Wakil ketua RW dan RT setempat belum bisa dikonfirmasi, karena sedang tidak ada dirumah.(B,T10)