Fahri Hamzah: Mas Menteri Sukses Bikin Infrastruktur Digital Ojek, Kenapa Tidak Diteruskan?

                 Menteri Pendidikan Nadiem Makarim/Net



ONESECONDNews.COM, Sebuah kritik yang membangun terkait polemik penyelenggaraan Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disampaikan Pendiri Partai Gelora Fahri Hamzah.

Dalam akun Twitter-nya @Fahrihamzah, mantan wakil ketua DPR ini mengingatkan Nadiem Makarim tentang sarannya yang menginginkan pengembangan infrastruktur digital di bidang pendidikan.

Sejak awal dalam program 100 hari kabinet, saya usulkan mas menteri fokus di investasi infrastruktur pendidikan demi pemerataan. Sebab itu yang nyata. Sementara program seperti POP (Program Organisasi penggerak) itu semakin menciptakan kesenjangan: antara Tanoto dan Orang Desa," kicau Fahri Hamzah, Kamis (30/7). 

Dalam cuitan yang berbeda, dia menggambarkan suatu fenomena yang bisa dijadikan alasan bagi Kemendikbud untuk sesegera mungkin membangun media pembelajaran digital untuk anak sekolah.

"Bagi anak yang kaya akses dan paket data, bikin mereka jadi penghuni dunia maya yang palsu, hidup menonton layar kaca (tanpa pengawasan) yang merusak mata, otak dan hati. Sementara yang miskin akses bisa frustrasi, mesti berbuat apa, guru dan kelas tak terjangkau," sambungnya.

Oleh karena itu, dia berharap kepada Nadiem Makarim bisa mengembangkan infrastruktur digital untuk belajar. Karena ia meyakini, track record Mendikbud terdahulu berhasil menciptakan platform digital bagi pekerja ojek. 

"Mas menteri punya jejak sukses bikin infratruktur digital bagi tukang ojek, mengapa tidak diteruskan dengan infrastruktur digital bagi pendidikan rakyat?" tegas Fahri Hamzah. 

"Dana kementerian pendidikan adalah yang terbesar dan mandatori konstitusi kita 20 persen APBN tiap tahun. Ayo Mas Menteri kita bisa!" pungkasnya menyemangati Nadiem Makarim. 



Sumber link:https://rmol.id/amp/2020/07/30/445852/Fahri-Hamzah--Mas-Menteri-Sukses-Bikin-Infrastruktur-Digital-Ojek--Kenapa-Tidak-Diteruskan-
أحدث أقدم