AS-China Tegang Lagi, Rupiah Jangan Jantungan Ya...

AS-China Tegang Lagi, Rupiah Jangan Jantungan Ya...


ONESECONDNews.COM, Jakarta - Nilai tukar rupiah pagi ini, menguat 0,38 persen menjadi Rp 14.595 per dolar AS dibanding penutupan kemarin, yang mentok di level Rp 14.650 per dolar AS di pasar spot.
Penguatan rupiah pagi ini, juga diikuti beberapa mata uang Asia lainnya. Singapura dan dolar Taiwan sama-sama menguat 0,06 persen, ringgit Malaysia naik 0,05 persen, dan yen Jepang naik 0,02 persen.

Won Korea Selatan dilaporkan menjadi yang terlemah dengan depresiasi sebesar 0,31 persen. Sementara peso Filipina melemah 0,09 persen, yuan China turun 0,07 persen, dan baht Thailand turun 0,01 persen.

Kemarin, nilai tukar rupiah ditutup menguat 91 poin atau 0,62 persen menjadi Rp 14.650 per dolar AS, dari sebelumnya Rp 14.741 per dolar AS di pasar spot.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi, rupiah hari ini akan cukup tertekan. Ketegangan kembali antara AS dan China, diprediksi masih menjadi momok terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Apalagi, Presiden Donald Trump telah memerintahkan menutup konsulat China di Houston, karena dianggap sebagai sarang mata-mata. Ini berpotensi mendorong pelemahan nilai tukar emerging marketterhadap dolar AS.
Perseteruan dua bebuyutan tersebut bisa membuat rupiah di pekan keempat hari ini tidak berdaya. Rupiah hari ini diprediksi berada di kisaran Rp 14.600-14.800," ujar Ariston dalam riset hariannya,

 Kamis (23/7)
Bisa dibilang keputusan pemerintah AS ini malah berpotensi mendapatkan balasan dari China, dan makin memperburuk hubungan yang dikhawatirkan merembet ke isu perdagangan. Ini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global," terangnya.
Hal lain yang juga membikin pasar ketar-ketir adalah jumlah penularan virus yang masih saja tinggi. Meskipun usaha-usaha penemuan vaksin sudah mengalami kemajuan(RMco.id)

أحدث أقدم