Onesecondnews.COM,JAKARTA – Pasca kebakaran di wilayah Muara Angke RT 011/022 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, warga menginginkan kembali rumahnya dibangun di tempat semula, Rabu (26/4/2023).
Kebakaran yang melahap rumah semi permanen padat penduduk itu berjumlah 219 rumah hangus terbakar dengan 193 KK dan 800 jiwa kurang lebih kehilangan tempat tinggal dengan kerugian ditafsir milyaran rupiah disampaikan Bani Sadar selaku ketua RW 22.
Diketahui, Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Sabtu dini hari (22/4) sekitar pukul 01.56 WIB saat warga sedang bertakbir malam lebaran dan sebagian warga juga sedang mudik ke kampung halaman meninggalkan rumahnya.
Nasrudin (40) mempunyai 5 anak salah satu korban yang rumahnya terbakar saat ditinggal mudik ke Lampung. Dia mengikhlaskan rumahnya terbakar, Namun dia inginkan kembali bangun rumahnya di tempat semula yang sudah bermukim 22 tahun.
” Yaa saya sih inginkan kembali bangun rumah ditempat semula, kalau sudah terbakar hanya ikhlas saja mau di apakan lagi, sedang saya dikampung juga gak punya rumah dan pencarian saya di sini memulung cari barang rongsok sambil dagang ikan,” kata Nasrudin.Sementara itu di tempat terpisah Mahad Kepala UPPP Muara Angke saat di dampingi Kasie Trantib UPPP Hasan Samsudin mengatakan, Kebakaran yang terjadi tentunya secara kemanusiaan kami sangat prihatin daan para warga yang menjadi korban kebakaran berharap sabar dan ikhlas,” kata Mahad.
Lebih lanjut dirinya meneruskan, kejadian semoga jadi hikmah dan semoga mendapatkan rumah kembali yang layak, tentu pastinya kejadian itu akan mendapatkan hikmahnya” ujar Dia.
Terkait warga ingin membangun kembali rumahnya ditempat semula kata Mahad, Kami dari UPPP meski kami berfungsi mengelola pelabuhan, namun kami bukan hanya UPPP saja untuk menyangkut kembali membangun di sini.Diakui Mahad, memang kawasan Pelabuhan Muara Angke aset secara lahan di bawah dinas kami yaitu KPKP, semua aset ada disini aset pemerintah pemprov DKI Jakarta,” jelas Mahad.
Sambung,” Jadi bukan hanya UPPP saja yang melakukan kegiatan kegiatan berkaitan pembangunan yang ada di Muara Angke, Namun masih ada Dinas lainnya seperti menyangkut perumahan kita harus ke Dinas perumahan, kalau masalah menyangkut pengendalian banjir kita ke dinas SDA, kalau masalah akses jalan lingkungan kita punya Bina Marga.Oleh karena itu baik masyarakat yang menghuni di Muara Angke maupun kawasan Pelabuhan Muara Angke mana kala ada pembangunan dari Pemerintah baik dari bina marga, Dinas perumahan mohon di support, mana ada sih pemerinrah menyengsarakan masyarakat,” pungkas Mahad.
Lanjut Mahad, Jadi mengadop perencanaan perumahan yang ada disini zona kuning atau zona pemukiman masyarakat yang ada di penjemuran ikan asin, jadi akan tertib ke zona kuning untuk masyarkat yang akan di bangun rumah susun.
Diterangkan Mahad tempat tinggal yang terbakar merupakan zona biru ( zona mangrove) yang berada dibawah sutet.
Dan mahad tidak pungkuri saat warga membangun kembali, dikatakan dia secara kemanusian, Mahad fahami berikan kelonggaran , tapi pada saatnya nanti pemprov sudah siap menata akan dikembalikan pada fungsinya.
Mahad juga imbau kepada warga Muara Angke dalam hal pembangunan pemerintah nantinya yang sudah ada blok plan seperti,” ya kalau ungu Industri, kalau Biru ya biru, kalau kuning tempat penghunian, masyarakat”imbuhnya.
Disinggung warga jika membangun kembali dia jelaskan semua kembali secara kemanusian.
” Kita kembali secara kemanusiaan, karena mereka mencari nafkah dan juga dekat dengan rumahnya saar mencari mata pencarian,” tutupnya