Onesecondnews.COM,Akibat doyan pamer harta kekayaan dan bergaya hidup mewah yang dilakukan oleh anak dan istri Sekda Riau, SF Hariyanto, kini bukan hanya menjadi bidikan masyarakat.
Mata Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut menyoroti asal usul harta kekayaan Sekda Riau. KPK akan melakukan pengecekan atas Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik SF Hariyanto.
KPK akan menelisik secara dalam, terkait dengan harta kekayaan yang dilaporkan oleh SF Hariyanto.
Hal ini terjadi karena buntut dari aksi pamer istri dan anak Sekda Riau yang doyan pamer harta kekayaan mereka. Video gaya hidup mewah yang kerap disiarkan oleh keluarga SF Hariyanto, menjadi sorotan tajam karena viral di lini jagat maya.
"Kami nanti akan cek dulu tentunya terkait ini di Direktorat LHKPN," ucap Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, di Gedung KPK, Senin (27/3/2023).
Ali mengatakan jika dari hasil penelusuran ditemukan adanya kejanggalan, maka KPK akan melakukan tindakan lanjut untuk memanggil SF Hariyanto melakukan klarifikasi.
"Karena klarifikasi itu kan pasti dilakukan setelah kami melakukan pemeriksaan dulu. Pemeriksaan itu tim LHKPN ke lapangan, mengecek harta kekayaan secara factual, Kami memiliki data faktualnya, baru kemudian kami undang untuk klarifikasi," terang Ali Fikri.
Perlu diketahui kalau SF Hariyanto memang telah melaporkan terkait dengan harta kekayaannya. Adapun di dalam LHKPN yang dirilis KPK, disebutkan kalau SF Hariyanto tercatat sudah memberikan laporan kekayaannya sebanyak dua kali. Hal itu disampaikan kepada KPK.
Dalam laporan pertama disampaikan oleh SF Hariyanto pada tanggal 24 April 2015. Kemudian dalam laporan kedua, Sekda Riau ini menyerahkan dalam waktu enam tahun kemudian, tepatnya tanggal 31 Desember 2021.
Dalam laporan tahun 2015 total kekayaan milik SF Hariyanto sebesabr Rp2.213 Miliar. Pada tahun 2021, total kekayaannya meningkat dan tercatat Rp 9,7 M.
Ali Fikri mengatakan orang yang diklarifikasi saat karena KPK sudah memiliki data dari factual yang dilakukan di lapangan.
"Jadi orang-orang yang sudah diklarifikasi itu, karena kami sudah memiliki data sebelumnya dari faktual yang ada di lapangan,” kata Ali.
Mengumbar kekayaan di media sosial dan kerap pamer barang mewah hingga ditaksir memiliki barang yang harganya ratusan juta, membuat Sekda Riau SF Hariyanto disorot.
Apa yang mereka lakukan dinilai terlalu berlebihan, disaat situasi masyarakat banyak yang kesulitan.
Bahkan istri dari SF Hariyanto, Adrias denga penuh kebanggaan pamer tas mewah miliknya. Harganya pun ditaksir tidaklah murah. Istrinya itu kerap memposting berlibur di luar negeri.
“Tapi karena barang-barang itu istri saya yang pakai makanya dianggap barang asli. Sumpah demi Allah semuanya KW dan di beli di Lorient Second di lantai satu Mangga Dua Jakarta. Kalau tidak percaya silahkan dicek disana,” kata SF Hariyanto yang menyatakan barang istrinya itu adalah tiruan.
Bahkan Sekda Riau juga mengatakan kalau harga tas milik istrinya tidak sampai ratusan juta.
“Ada tas salah satu brand yang disebutkan seharga ratusan juta. Itu sangat tidak benar. Karena itu barang KW, dibeli dengan harga berkisar antara Rp2 sampai dengan Rp5 juta di Toko Lorient_Second, lantai satu Mangga Dua Jakarta, itu tokonya masih ada, silahkan di kroscek kalau ingin melihatnya" terang Sekdar Riau.
Tak hanya sampai disitu saja, muncul video pesta mewah anaknya yang berulang tahun. Video tersebut viral di media sosial, dan disebutkan oleh MC acara kalau pest aitu digelar di Hotel The Ritz Carlton.
"Selamat pagi Pak SF Hariyanto, Sekda Riau, apakah video pesta di Ritz Carlton ini adalah pesta puteri Bapak? Jika iya apakah hotelnya Ritz Carlton KW dan pestanya cuma pesta imajinasi?" cuit akun Twitter @PartaiSocmed yang diposting pada hari Senin (20/3)lalu.
Namun lagi-lagi kalau SF Hariyanto menyebutkan jika pesta ultahnya itu bukan digelar di hotel mewah bintang lima, melainkan di sebuah toko yang namanya mirip dengan Ritz Carlton.
Sontak saja pernyataan dari Sekda Riau ini menjadi bulan-bulanan netizen hingga Hotman Paris.
Sumber: suara
Sumber Link:
https://www.gelora.co/2023/03/kpk-mulai-turun-endus-asal-usul-harta.html