Rapat di DPR, Menlu Pastikan Tak Biarkan Isu Myanmar Ganggu Pembangunan ASEAN

Menlu Retno Marsudi di Istana Negara, Jumat (30/12). Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden

Onesecondnews.COM, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (30/1). Dalam rapat tersebut, Retno memaparkan target-target Indonesia sebagai bagian keketuaan ASEAN, salah satunya memastikan isu politik Myanmar tak mengganggu pembangunan ASEAN.

"Indonesia tidak akan membiarkan isu Myanmar menyandera pembangunan komunitas ASEAN," kata Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (30/1).

Retno mengatakan bahwa isu krisis politik Myanmar ini merupakan hal yang kompleks dan sensitif. Sehingga penyelesaiannya tidak bisa dirampungkan dalam keketuaan Indonesia kali ini.

“Kita tahu sejarah Myanmar kompleksitas yang dihadapi Myanmar sehingga semua selesai pada tahun ini merupakan hal yang tidak mungkin terjadi,” ujar Retno.Perjalanan yang panjang akan dapat diselesaikan jika kita mengambil langkah maju, bukan langkah mundur,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Retno menyebut salah satu upaya penyelesaian krisis politik Myanmar adalah dengan berdialog dengan para pemangku kebijakan.

“Sebagaimana amanah para pemimpin ASEAN, maka engagement dengan semua stakeholders harus dilakukan. Hanya melalui engagement dengan semua stakeholders, maka ASEAN dapat memfasilitasi dialog nasional yang inklusif,” tuturnya.

Retno menerangkan keketuaan Indonesia dalam ASEAN ini tidak akan menggunakan megaphone diplomacy dalam upaya penyelesaian konflik di Myanmar. Namun, Retno menegaskan, Indonesia akan tetap berpedoman pada Five Points of Consensus atau Five PC.

“Indonesia paham betul sensitivitasnya masing-masing pihak memerlukan ruang untuk bergerak, space untuk bergerak, untuk berpikir, dan untuk itulah Indonesia tidak akan menggunakan megaphone diplomacy dalam melakukan engagement, terutama di awal-awal keketuaan,” tutup dia.

Sumber Link

https://m.kumparan.com/kumparannews/rapat-di-dpr-menlu-pastikan-tak-biarkan-isu-myanmar-ganggu-pembangunan-asean-1zjlC7KJTFJ

Lebih baru Lebih lama