Babak Baru Kasus Pembakaran Al-Quran di Swedia: Ancam Bakar Setiap Jumat

Massa aksi 301 berunjuk rasa di depan Kedubes Belanda, Kuningan, Jakarta Selatan (30/1/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan


Onesecondnews.COM, Massa dari kelompok Aksi 301 Bela Al-Quran menggeruduk gedung Kedutaan Besar Swedia di kawasan perkantoran Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/1). 

Mereka mengecam tindakan pemimpin partai sayap kanan garis keras berkewarganegaraan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, yang membakar sebuah salinan Al-Quran pada Kamis (14/1) dan pada Jumat 27 Januari sebagai bentuk kebebasan berekspresi. 

Sebagai bentuk aksi protes, massa Aksi 301 membawa poster dengan wajah Paludan bertuliskan, “Paludan, you will never live in peace,” sambil menginjak gambar bendera Swedia.

Massa aksi 301 berunjuk rasa di depan Kedubes Belanda, Kuningan, Jakarta Selatan (30/1/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan

Kelompok 301 menganggap tindakan yang dilakukan Paludan sebagai penistaan agama dan patut dikecam. Mereka pun meminta Kedubes Swedia mengambil langkah tegas, alih-alih melindungi tindakan warganya itu Aksi 301 Bela Al-Quran berlangsung hingga sore. Sekitar pukul 16.00 WIB, perwakilan dari Persatuan Alumni (PA) 212 yang mewakili massa aksi diizinkan bertemu dengan perwakilan Kedubes Swedia untuk menyampaikan tuntutannya.

Di dalam mereka disambut oleh Wakil Dubes Swedia, Gustav Dahlin. Slamet Maarif yang hadir dalam pertemuan itu langsung menyampaikan tuntutannya dan meminta pemerintah Swedia menindak Paludan secara tegas, bukan menganggap aksinya sebagai bentuk kebebasan berpendapat.

“Kita meminta dengan sangat untuk mengambil tindakan tegas dari pemerintah Swedia terhadap penista agama, penoda agama ini,” tutur Slamet Maarif.Gustav, diwakilkan oleh penerjemahnya menyampaikan, sejak awal tindakan yang dilakukan oleh Paludan tidak ada sangkut pautnya dengan pemerintah Swedia.

“Kami respons dari embassy bahwa sesuai dengan pernyataan yang sudah dikeluarkan oleh Perdana Menteri Swedia bahwa tindakan Swedia mengecam keras tindakan pembakar Al-Quran ini dan bukan sesuatu tindakan yang didukung atau disponsori pemerintah Swedia,” kata Gustav diwakilkan oleh penerjemahnya saat audiensi berlangsung.

Setelah melakukan audiensi, Gustav pun menandatangani dokumen yang berisi aspirasi dari massa aksi.Pemerintah RI juga ambil tindakan terkait aksi Rasmus Paludan. Indonesia memanggil Duta Besar Swedia.

Hal ini diungkap oleh Dirjen Amerika Eropa Kemlu Umar Hadi di Gedung DPR RI Kamis (30/1). Umar menyebut pemanggilan dilakukan pekan lalu.

“Minggu lalu kita sudah panggil Dubes Swedia, yang pertama tentunya untuk menyampaikan condemnation, kutukan, dan regret, kekecewaan atas terjadinya aksi pembakaran Al-Quran,” ucap Umar.

“Kita juga kecewa karena ini bukan pertama kali ya,” sambungnya.

Selain itu, Umar juga meminta kepada Pemerintah Swedia agar kejadian pembakaran kitab suci Agama Islam ini tidak terulang kembali. Ia juga menyebut Kemlu membuka dialog jika Pemerintah Swedia ingin tahu lebih jauh keanekaragaman agama.

“Pemerintah Indonesia tentunya selalu siap kalau Swedia perlu dialog mengenai keanekaragaman dari masyarakat yang pluralistik dan inklusif,” tuturnya.Politikus sayap kanan Swedia Rasmus Paludan berjanji akan membakar salinan kitab suci Al-Quran setiap hari Jumat. Aksi itu baru berhenti saat Turki mendukung Swedia masuk NATO.

Aksi tersebut dilakukan Paludan sebagai bentuk protes terhadap Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang tidak mendukung Swedia masuk NATO.

"Saya akan nyatakan ini sebagai kesalahan Erdogan. Sampai saat ini dia tidak ingin mengizinkan Swedia bergabung dengan NATO," kata Paludan seperti dikutip dari Sputnik.

"Saya harus mengajari dia mengenai kebebasan berbicara sampai ia benar-benar melakukannya," sambung Paludan.

Setelah pembakaran di Swedia, Paludan membakar kitab suci Al-Quran di depan Kedutaan Turki di Kopenhagen, Denmark, dan di dekat sebuah masjid, Jumat (27/1). Dia juga merencanakan membakar di dekat Kedubes Rusia.

Paludan tak memerlukan izin untuk membakar Al-Quran. Ia hanya perlu memberi tahu aparat berwenang 24 jam sebelumnya.

"Saya tidak akan lagi membakar Al-Quran di depan Kedutaan Turki bila Swedia sudah masuk NATO," jelas Paludan.

Sumber Link:
 https://m.kumparan.com/kumparannews/babak-baru-kasus-pembakaran-al-quran-di-swedia-ancam-bakar-setiap-jumat-1zjxXS7R8qj

Lebih baru Lebih lama