Onesecondnews.COM, PENAJAM - Dalam rangka mengidentifikasi serta memberikan data titik panas saat terjadi karhutla, Kodim 0913/PPU mengirimkan personilnya untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Aplikasi Monitoring Karhutla di Provinsi Kaltim yang bertempat di Gedung Mahakam Polda Kaltim Balikpapan dengan peserta 123 orang dari berbagai instansi. Selasa (15/6/2021).
Kegiatan pelatihan aplikasi Lembuswana tersebut di mulai hari Senin (14/6) dan dibuka langsung oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs.Herry Rudolf Nahak M.Si serta di hadiri WaKapolda Kaltim Brigjen Pol Drs. Heriyanto, Irwasda Polda Kaltim, Para Pejabat Utama Polda Kaltim, Para Kabag OPS Jajaran Polda Kaltim, Para Peserta Pelatihan termasuk perwakilan dari Kodim 0913/PPU Sertu Hijral dan Sertu M Khusaini yang kesehariannya bertugas sebagai Babinsa Koramil Sepaku dan Koramil Penajam.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Herry Rudolf Nahak M.Si dalam sambutannya mengatakan,"Ucapan terimakasih dan syukur atas kehadiran para undangan dan Kedatangan perwakilan dari masing-masing Instansi terkait di Mapolda Kaltim.
Saya mengajak kepada peserta pelatihan agar benar-benar menyimak dan menanyakan hal-hal yang masih kurang dipahami"terangnya.
Aplikasi Lembuswana merupakan penggabungan dari aplikasi yang dapat melakukan identifikasi serta memberikan data titik panas (hot spot).
“Aplikasi Lembuswana ini merupakan penyempurnaan dari aplikasi Lancang Kuning yang sudah dimiliki oleh Polri,” Tutur Kapolda Kaltim.
Aplikasi tersebut, lanjut Herry, terhubung langsung dengan citra satelit sehingga sumber api sekecil apapun dapat terbaca.
"Semoga dengan adanya teknologi ini, juga mampu menjalin sinergi dalam mencegah serta memaksimalkan penanganan karhutla yang ada di Kaltim," kata Herry
Masyarakat yang nantinya melakukan panggilan ke nomor akses 110 akan langsung terhubung ke agen yang akan memberikan layanan berupa informasi, pelaporan," katanya.
Lanjutnya,“Dengan adanya aplikasi ini, maka akan memudahkan dalam pencarian titik api di wilayah Kaltim, khususnya hutan-hutan yang mana pada musim kemarau sangat rawan akan kebakaran,” ujarnya.
Masih kata Herry,“Diperlukan kerjasama dari semua pihak dalam upaya mencegah terjadinya bencana alam, saya harap dengan adanya aplikasi serta kesiapan personel dan peralatan dari aparat, maka dapat meminimalisir sebab dan akibat dari bencana itu sendiri,” tutup Kapolda.
Sumber Dim 0913/PPU