Macron, Ralatlah Kata Dan Sikapmu!


 ONESECONDNews.COM,PERNYATAAN Presiden Prancis Emmanuel Macron begitu merusak persatuan antar sesama umat manusia, pernyataan yang begitu menggeneralisir masalah dengan mengatakan 'Islam = Teroris' ialah buah pikir yang cukup sesat dan keliru.

Tentu saja kita semua sebagai sesama umat manusia mengutuk aksi pembunuhan seorang guru bernama Samuel Paty oleh salah seorang muridnya atas insiden gambar karikatur Nabi Muhammad, setelah sebelumnya Macron juga mengatakan tak akan melarang pencetakan gambar-gambar karikatur Nabi Muhammad tersebut atas dasar 'sekularisme negara'.

Tentu saja sebagai bagian dari negara demokrasi, kita semua menjunjung kebebasan berekspresi. Namun kebebasan sejatinya tidak kebablasan tanpa memperhatikan etika dan norma yang dapat melukai hati dan perasaan pihak lain (dalam hal ini soal karikatur Nabi Muhammad).

Emmanuel Macron sebagai seorang pemimpin negara seharusnya dapat memahami hal ini dengan baik, namun sebaliknya justru apa yang dilakukannya begitu membakar persatuan diatas perbedaan yang ada antar sesama umat manusia. Mungkin Macron lupa atas tragedi 'Charlie Hebdo' di tahun 2015 silam.

Maka dari itu, setiap pemimpin sejatinya harus berhati-hati terhadap kata-kata. Karena kata-kata yang telah lepas, empat ekor kuda pun tak akan dapat mengejarnya. Seorang pemimpin harus sadar bahwa apa yang dikatakan dan dilakukannya laksana gerhana matahari dan bulan yang dapat dilihat oleh semua orang. Namun jikalau ia mau mengubah kesalahan atas kata dan perbuatannya, laksana rakyat akan merasa bahagia.

Maka Macron sejatinya harus meralat kata dan sikapnya guna meredam semakin melebarnya permusuhuan antar sesama umat manusia. Tiada satu pun orang yang sempurna, orang yang salah ialah ketika ia berbuat salah namun tidak mau memperbaikinya.

Namun demikian, tentu sudah sepatutnya komunitas muslim juga harus menahan diri untuk menjaga utuhnya perdamaian antar sesama umat manusia. Menanggapi hal ini dengan elegan, dengan tidak menggenarilisir dan melakukan hal-hal yang juga dapat menyakiti pihak lain pula, terlebih menghalalkan pembunuhan sesama umat manusia.

Tiada satu pun pangkal yang tak berujung, tiada masalah yang tak ada solusinya.

Seorang budiman dapat rukun walaupun berbeda, seorang rendah budi tidak dapat rukun walaupun sama. Bila berlainan jalan suci, hendaknya kita jangan saling berdebat, melainkan memahami perbedaan antar keyakinan yang lain.

Sebuah ungkapan hati dan perasaan anak manusia yang menginginkan terciptanya kedamaian antarsesama umat manusia di dunia. rmol.id

Mario Tando

Aktivis Muda Khonghucu 

Lebih baru Lebih lama