Melayani Masyarakat, Visi Marissa Hutabarat Yang Berdarah Batak Jadi Hakim Di Amerika Serikat




ONESECONDNews.COM, Diaspora Indonesia kembali menorehkan prestasi. Terlahir dari seorang ayah asal Batak, Marissa Hutabarat berhasil mendapatkan kursi hakim di pengadilan perdata New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat.

Marissa memenangkan kursi hakim First City Court melalui pemilu lokal yang digelar pada 15 Agustus 2020, di mana ia mendapat dukungan dari Partai Demokrat.

Ayah Marissa merupakan orang Indonesia yang besar di Singapura, sedangkan Ibunya adalah Tionghoa asal Thailand. Ia mengaku memiliki cita-cita sebagai hakim sejak masuk fakultas hukum karena ingin melayani masyarakat.

Dalam setiap kampanyenya pun, Marissa selalu menjadikan dirinya sebagai "Hakim Rakyat" karena visinya tersebut.

Pada awalnya, Marissa mengambil jurusan psikologi untuk S1. Namun kemudian ia mengambil Fakultas Hukum di Loyola University untuk S2.

"Saya mengambil jurusan psikologi saat S1, kemudian mengambil hukum dan saya selalu ingin melayani masyarakat sebaik-baiknya," terangnya, seperti dikutip dari video yang diunggah VoA, Minggu (10/9).

Lahir dan besar di Amerika, tidak lantas membuat Marissa mengubur latar belakangnya. Ia bahkan bangga dan menanamkan nilai-nilai yang ia dapatkan dari keluarganya di Indonesia.

"Saya bangga jadi orang Indonesia. Saya bangga dengan warisan budaya saya," ujarnya.

Marissa berkisah, ia kerap diajari bahasa Batak oleh Opungnya dan memiliki keinginan untuk belajar Bahasa Indonesia. Walau memang ia belum pernah mengunjungi Indonesia.

"Opung saya mengajari sedikit Bahasa Batak. Saya agak malu karena tidak belajar Bahasa Indonesia, tapi saya berencana untuk belajar supaya cukup mengerti," tuturnya.

Keberhasilan Marissa memenangkan kursi hakim membuatnya senang karena mendapatkan begitu banyak ucapan selamat, bahkan dari orang-orang Indonesia yang tidak mengenalnya.

"Sungguh luar biasa menerima banyak ucapan cinta selamat harapan dari orang-orang Indonesia yang tidak mengenal atau dengar nama saya sebelumnya," tuturnya. 


Lebih baru Lebih lama