Boedi Djarot soal Pembakaran Poster HRS: Saya Enggak Tahu, Waktu itu Saya Diam Nonton Aja

ONESECONDNews.COM, Pentolan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Bodie Djarot mengklaim tak memerintahkan massa-nya untuk membakar poster Imam Besar FPI Rizieq Shihab saat menggelar aksi memperingati peristiwa 27 Juli di depan Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin (27/7).

Ia pun mengku tak bisa menghentikan kejadian poster Rizieq dibakar karena massa sudah dipenuhi oleh "amarah".
"Oh tidak [saya perintahkan]. Saya tak mau membakar. Tapi kalau saya menghentikan mereka, jatuh wibawa saya. Silakan saja, namanya juga orang marah," kata Boedi, Rabu (29/7).

Lebih lanjut, Boedi mengakui bahwa poster bergambar wajah Rizieq tersebut sengaja dibawa oleh massa sebagai alat peraga aksi. Selain bergambar wajah Rizieq, poster itu turut bertuliskan "Saatnya Rakyat Lawan Khilafah" dan "Kawal Pancasila dan NKRI".
Boedi sendiri sudah memerintahkan kepada massa aksi untuk meletakkan spanduk tersebut di pagar Kompleks MPR/DPR.

Jadi siapapun yang bikin tolong ditaruh di atas, di pagar DPR yang dijaga oleh polisi. Artinya kalau dijaga polisi aman, enggak bisa diambil oleh siapapun," kata Boedi.
Selang beberapa waktu aksi berjalan, Boedi mengaku terkejut poster tersebut sudah dicabut dari atas pagar Kompleks MPR/DPR . Poster itu juga sudah diletakkan oleh massa di bawah aspal.

"Saya enggak tahu [siapa yang mencabut dari pagar]. Namanya juga amarah, spanduk itu ada yang nyeret langsung ditaruh di lantai," kata dia.

Setelah itu, kata Boedi, terjadi aksi upaya pembakaran dan peristiwa menginjak-injak poster bergambar Rizieq tersebut oleh para massa aksi.
"
Saya enggak tahu. Waktu itu saya diam nonton. Jadi penonton saja," kata Boedi.
Boedi menyatakan wajar para massa aksi marah terhadap Rizieq Shihab. Ia lantas menyinggung Rizieq bahkan sempat marah-marah dan menghina Presiden pertama RI Sukarno dan Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Boedi menyatakan wajar para massa aksi marah terhadap Rizieq Shihab. Ia lantas menyinggung Rizieq bahkan sempat marah-marah dan menghina Presiden pertama RI Sukarno dan Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

"Laah ketika Rizieq marah, dia bisa memantati Pancasila. Jadi siapa yang enggak sakit hati? Nah peristiwa kemarin tak ada yang bisa saya redam. Kalau ada risiko ya saya hadapi," kata Boedi.

Sebelumnya, sempat viral di media sosial video aksi pembakaran poster bergambar Rizieq Shihab. Dalam video, terlihat Budie Djarot memberi komando.


Budie mengatakan Rizieq telah mengkhianati negeri dengan tidak menerima kemenangan Joko Widodo di pilpres. Boedi pun menyerukan penolakan terhadap kepulangan Rizieq.


"Jadi silakan saja teman-teman, ini manusia sampah yang tidak boleh ada ada di sini, dan ketika nanti mau pulang kita tolak ramai-ramai," kata Boedi dalam video itu.
Massa aksi pun melempari poster Rizieq dengan kotoran. Lalu mereka berusaha menyobek dan membakarnya. Namun hingga video berakhir, api tak kunjung menyala.

 (gelora.co)

Lebih baru Lebih lama