3 dari 4 Penembak dan Pembacok Muslim Saat Istirahat di Musala Diringkus

3 dari 4 Penembak dan Pembacok Muslim Saat Istirahat di Musala Diringkus



ONESECONDNews.COM, Palembang - Tiga dari empat pelaku penembakan dan pembacokan Muslim Ansori (40) hingga tewas akhirnya ditangkap polisi. Ketiga pelaku adalah Deni Afriadi (36), Mukroni (49), dan Retno Herlambang (21), yang semuanya warga Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang. Polisi masih memburu satu pelaku lain berinisial AF (31).

Kasubdit III Jatanras Ditreskrium Polda Sumsel Kompol Suryadi mengungkapkan, penangkapan pertama dilakukan terhadap tersangka Mukroni di kediamannya, Sabtu (25/7) dini hari. Dari nyanyiannya, polisi kemudian meringkus dua tersangka lain di tempat berbeda.

"Benar, dini hari tadi kita tangkap tiga dari empat pelaku penembak dan pengeroyokan korban Muslim hingga tewas," ungkap Suryadi, Sabtu (25/7).

Dalam penggeledahan, petugas menemukan sepucuk pistol rakitan dan dua unit sepeda motor yang digunakan para tersangka saat beraksi. Untuk sementara, ketiga tersangka masih menjalani pemeriksaan dan diancam Pasal 170 ayat (3) juncto Pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.

"Kami masih mengejar satu pelaku lagi, identitasnya sudah dikantongi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Muslim Ansori tewas ditembak dan dibacok lima orang tak dikenal saat korban beristirahat di teras musala Abadan di Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Rabu (22/7) siang.

Sejumlah pelaku datang menggunakan dua unit sepeda motor menghampiri korban.
Tanpa banyak bicara, salah satu pelaku menembak paha korban. Sementara para pelaku lain membacok korban dengan beringas ke arah tangan, leher, dada dan kepala.

Korban sekarat di tempat lalu dibawa warga ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong lagi. Polisi datang melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti, seperti selongsong peluru.
Keponakan korban, Feri (30) mengaku menjadi saksi pembunuhan itu terjadi. Dia mengatakan, peristiwa itu berlangsung cepat sehingga dirinya tak sempat lagi menyelamatkan pamannya.

"Saya sempat halangi sebentar, tetapi lima orang itu membabi buta menembak dan membacok paman saya. Saya cuma bisa teriak, habis itu mereka pergi," ungkap Feri. (merdeka)

Lebih baru Lebih lama