Cegah Ancol Menjadi Epicentrum Baru Covid-19, Forkompimko Jakut Gelar Rapat Antisipasi
ONESECONDNews.COM - Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkompimko) Jakarta Utara menggelar rapat antisipasi dibukanya taman rekreasi di Lantai III Polres Jakarta Utara, Jumat (12/6). Tujuannya mencegah Ancol menjadi episentrum baru penularan Covid-19 di Jakarta Utara.
Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan jika semua yang hadir di sini harus mampu berinovasi untuk menghadapi Pandemik Covid-19.
"Dan tentu inovasi, solusi itu perlu kita kembangkan setiap harinya. Terimakasih juga untuk teman-teman Ancol yang sudah mencoba meminimalisir kemungkinan baik itu kontak maupun kemungkinan transmisi virus itu sendiri," katanya.
"Dan tentu inovasi, solusi itu perlu kita kembangkan setiap harinya. Terimakasih juga untuk teman-teman Ancol yang sudah mencoba meminimalisir kemungkinan baik itu kontak maupun kemungkinan transmisi virus itu sendiri," katanya.
Ke depannya Sigit juga berharap dalam proses operasionalnya nanti Ancol dapat menjalankan prosedur dan protokol kesehatan sesuai anjuran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Protokol kesehatan yang dimaksud, antara lain screening di awal seperti pemeriksaan suhu tubuh di gerbang masuk Ancol dan unit rekreasi, pengenaan masker, dan jaga jarak fisik minimal 1,5 meter yang berlaku di seluruh area," katanya.
Ditegaskan Sigit jika Ancol harus mengetahui siapa saja target dari target yang harus dijangkau dalam proses PSBB masa transisi ini.
"Karena kalau kita melihat tiga bulan ini, semua aktifitas masyarakat terbatas, semua orang ingin keluar. Apa yang kita lakukan saat ini adalah untuk mengendalikan eforia. Untuk itu Ancol juga harus memiliki sekenario-sekenario tambahan sebagai antisipasi penularan Covid-19," tuturnya.
Kapolres Jakarta Utara Budhi Herdi Susianto mengatakan pihak Ancol harus peduli dengan kondisi saat ini.
"Jangan sampai Kita (Forkompimko) yang menaruh perhatian besar ancolnya kurang, terutama dengan dibukanya taman rekreasi di masa transisi PSBB ini.
"Saat ini kita masih menjalani PSBB masa transisi, menuju tahapan new normal. Harapan Pak Gubernur kita bisa menekan penyebaran dan tidak menyebabkan tempat Rekreasi seperti Ancol menjadi episentrum baru penularan Covid-19, tentunya harus ada upaya yang dipersiapkan," katanya.
Sementara General Manager Ancol Budi Heriyadi mengatakan untuk meminimalisir terjadinya penumpukan Ancol tidak melakukan penjualan tiket di loket.
"Pembelian tiket dilakukan secara daring mulai Sabtu (13/6) mendatang dengan mengakses laman www.ancol.com ataupun mitra penjualan tiket resmi yang bekerjasama dengan Ancol. Kami juga menerapkan kebijakan pembayaran non tunai dalam bertransaksi," katanya.
"Pembelian tiket dilakukan secara daring mulai Sabtu (13/6) mendatang dengan mengakses laman www.ancol.com ataupun mitra penjualan tiket resmi yang bekerjasama dengan Ancol. Kami juga menerapkan kebijakan pembayaran non tunai dalam bertransaksi," katanya.
Selain menetapkan protokol kesehatan dengan pemeriksaan suhu tubuh di gerbang masuk Ancol dan unit rekreasi, Budi juga melakukan pembatasan pengunjung.
"Pengenaan masker, dan jaga jarak fisik minimal 1,5 meter yang berlaku di seluruh area itu keharusan. Untuk pengunjung pun dibatasi 50 persen dan tidak memperbolehkan anak dibawah 5 tahun, Ibu hamil, dan lanjut usia (lansia) 50 tahun ke atas. Selain itu kami juga menyediakan fasilitas kesehatan untuk pengunjung," ucapnya.
Untuk diketahui, sebelum melakukan pembukaan resmi PSBB masa transisi hari Sabtu (20/6) nanti, rencananya Ancol juga akan melakukan gladi kotor pembukaan. Untuk mereview prosesnya berjalannya, kegiatan tersebut akan mengundang Pemerintah Kota Jakarta Utara, TNI dan Polri.(sumber Kominfotik Ju)